Praktik Umum Ritus Kelahiran Islam

Anak-anak adalah hadiah berharga dari Tuhan, dan berkat seorang anak adalah waktu yang istimewa dalam kehidupan seseorang. Semua budaya dan tradisi agama memiliki cara tertentu untuk menyambut anak yang baru lahir ke dalam masyarakat.

Penolong Kelahiran

Wanita Muslim cenderung lebih memilih semua penolong wanita saat melahirkan, baik itu dokter, perawat, bidan, atau kerabat wanita. Namun, dalam Islam diperbolehkan bagi dokter pria untuk merawat wanita hamil. Tidak ada ajaran Islam yang melarang para ayah menghadiri kelahiran anak mereka; ini diserahkan kepada pilihan pribadi.

Panggilan untuk Sholat (Adzan)

Amalan shalat tahajud merupakan amalan yang paling mendasar dalam Islam. Sholat Muslim yang dilakukan lima kali sehari dapat dilakukan hampir di mana saja, baik secara individu maupun berjamaah. Waktu shalat diumumkan oleh Panggilan untuk Doa ( azan ) yang disebut dari tempat ibadah Muslim ( masjid / Masjed ). Kata-kata indah yang menyerukan komunitas Muslim untuk shalat lima waktu ini juga merupakan kata-kata pertama yang akan didengar bayi Muslim. Ayah atau sesepuh keluarga akan membisikkan kata-kata ini di telinga bayi segera setelah kelahirannya.

Penyunatan

Islam mengatur sunat laki-laki dengan tujuan untuk memfasilitasi kebersihan. Anak laki-laki dapat disunat kapan saja yang nyaman tanpa upacara; namun, orang tua biasanya menyunat anak laki-laki mereka sebelum perjalanan pulang dari rumah sakit.

Menyusui

Wanita Muslim didorong untuk memberi anak-anak mereka nutrisi ASI. Al-Qur'an memerintahkan bahwa jika seorang wanita menyusui anak-anaknya, periode menyapih mereka adalah dua tahun.

Aqiqah

Untuk Aqiqah: Perayaan Menyambut Bayi Baru Secara Islami, dianjurkan agar seorang ayah menyembelih satu atau dua hewan (domba atau kambing). Sepertiga dari daging diberikan kepada orang miskin, dan sisanya dibagikan dalam jamuan makan bersama. Kerabat, teman, dan tetangga dengan demikian diundang untuk berbagi dalam merayakan acara bahagia. Ini secara tradisional dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak, tetapi dapat juga untuk menunda aqiqah. Nama acara ini berasal dari kata Arab 'aq, yang berarti "memotong".

Mencukur Kepala

Merupakan tradisi, tetapi tidak wajib, bagi orang tua untuk mencukur rambut anak mereka yang baru lahir pada hari ketujuh setelah kelahiran. Rambut ditimbang, dan jumlah yang setara dalam perak atau emas disumbangkan kepada orang miskin.

Menamai Anak

Selain mengadakan aqiqah, salah satu tugas pertama yang dimiliki orang tua terhadap anak baru, selain perawatan fisik dan cinta, adalah memberi anak itu nama Muslim yang bermakna . Diriwayatkan bahwa Nabi (saw) berkata: "Pada Hari Kebangkitan, Anda akan dipanggil dengan nama Anda dan dengan nama ayah Anda, jadi berilah nama yang baik" (Hadits Abu Dawud). Anak-anak Muslim biasanya diberi nama dalam waktu tujuh hari setelah kelahiran mereka.

Pengunjung

Tentu saja, ibu baru secara tradisional mendapatkan banyak pengunjung yang bahagia. Di kalangan umat Islam, mengunjungi dan membantu orang yang tidak sehat adalah bentuk ibadah dasar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena itulah, ibu baru yang beragama Islam akan sering dikunjungi banyak wanita. Adalah umum bagi anggota keluarga dekat untuk segera berkunjung, dan bagi pengunjung lain untuk menunggu sampai satu minggu atau lebih setelah lahir untuk melindungi anak dari paparan penyakit. Ibu baru dalam masa pemulihan selama 40 hari, di mana teman dan kerabat akan sering memberi makan keluarga.

Adopsi

Meski diperbolehkan, adopsi dalam Islam tunduk pada parameter tertentu. Al-Qur'an memberikan aturan-aturan khusus tentang hubungan hukum antara seorang anak dengan keluarga angkatnya. Keluarga biologis anak tidak pernah disembunyikan; ikatan mereka dengan anak tidak pernah terputus.